Kesuksesan Ghoazali dalam menjual NFT di OpenSea menarik perhatian banyak orang. Saat ini, semakin banyak orang yang berpartisipasi dalam penjualan NFT di OpenSea atau pasar lainnya. Temukan tips menjual NFT di OpenSea atau pasar lain dan menjualnya dengan cepat.
NFT adalah cara baru bagi pengguna internet untuk menghasilkan uang di era digital. Banyak orang sibuk membuat NFT untuk dijual di pasar seperti OpenSea.
NFT adalah singkatan dari Non-Fungible Token. NFT adalah produk investasi derivatif kripto.
Penjualan NFT mencapai sekitar US$25 miliar atau Rp357 triliun pada tahun 2021, ketika popularitas aset kripto spekulatif meledak. Di Indonesia, NFT menjadi tren setelah Ghozali menjual koleksi selfie-nya sebagai NFT di OpenSea seharga lebih dari Rp 1 miliar.
Ghozali diketahui menjual koleksi selfie berupa NFT di platform OpenSea. OpenSea adalah pasar global untuk membeli dan menjual NFT.
NFT OpenSea Marketplace didirikan pada tahun 2017 di New York, AS (AS). Selain OpenSea, Indonesia juga memiliki pasar lokal untuk jual beli NFT seperti TokoMall, Paras.id, Enevti, Kolaktibel, Baliola, Artsky dan Metaloid.
Lalu bagaimana cara menjual NFT di OpenSea agar bisa langsung dijual?
Laporan Kompas.com, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Cryptocurrency Indonesia (Aspakrindo) yang juga COO Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan fenomena NFT, OpenSea dan Ghozali sebenarnya angin segar untuk dikembangkan. Sayangnya, tidak bisa dipungkiri efek gozari tidak dibarengi dengan literasi yang prima,” ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (18 Januari 2022).
“Momentum itu disalahgunakan dengan membuat anomali NFT bekerja, mengunggah KTP berisi data pribadi, dan melanggar hukum,” tambahnya.
Melihat hal tersebut, Teguh kini menilai masih ada gap antara kepentingan publik dan pemahaman terhadap NFT. Menurutnya, ada banyak hal yang perlu diketahui publik sebelum memasuki pasar NFT.
Sebelum menjual suatu karya atau aset melalui NFT di OpenSea atau marketplace lainnya, masyarakat umum terlebih dahulu perlu mengetahui tujuan dan sasaran yang ingin mereka capai. Teguh mengingat NFT merupakan aset yang tidak likuid, sehingga tidak mudah untuk menjualnya, terutama setelah barang bekas. “Seperti investasi lainnya, ada risiko yang bisa terjadi kapan saja di dunia NFT,” kata Teguh.